Pengertian Lupus dan Gejalanya

Pengertian Lupus dan Gejalanya - Seperti yang diungkapkan dalam buku kecil Care for Lupus (Syamsi Dhuha), Lupus adalah sebutan umum dari suatu kelainan yang disebut sebagai Lupus Erythematosus.

Dalam istilah sederhana, seseorang dapat dikatakan menderita penyakit Lupus Erythematosus saat tubuhnya menjadi alergi pada dirinya sendiri. Penyakit Lupus adalah istilah dari bahasa Latin yang berarti Serigala. Lupus juga dikenal dengan penyakit seribu satu wajah, karena penyakit lupus ini bisa meniru semua penyakit dan mengakibatkan sama dengan penyakit yang aslinya.

Hal ini disebabkan penderita penyakit ini pada umumnya memiliki butterfly rash atau ruam merah berbentuk kupu-kupu di pipi yang serupa di pipi Serigala, tetapi berwarna putih.

Penyakit ini dalam ilmu kedokteran disebut Systemic Lupus Erythematosus (SLE), yaitu ketika penyakit ini sudah menyerang seluruh tubuh atau sistem internal manusia. Dalam ilmu imunologi atau kekebalan tubuh, penyakit ini adalah kebalikan dari kanker atau HIV/AIDS. Pada Lupus, tubuh menjadi overacting terhadap rangsangan dari sesuatu yang asing dan membuat terlalu banyak antibodi atau semacam protein yang malah ditujukan untuk melawan jaringan tubuh sendiri. Dengan demikian, Lupus disebut sebagai autoimmune disease (penyakit dengan kekebalan tubuh berlebihan).

Jenis penyakit Lupus ini memiliki tiga macam bentuk, yang pertama yaitu Cutaneus Lupus, seringkali disebut discoid yang memengaruhi kulit. Kedua, Systemic Lupus Erythematosus (SLE) yang menyerang organ tubuh seperti kulit, persendian, paru-paru, darah, pembuluh darah, jantung, ginjal, hati, otak, dan syaraf. Ketiga, Drug Induced Lupus (DIL), timbul karena menggunakan obat-obatan tertentu. Setelah pemakaian dihentikan, umumnya gejala akan hilang.(Wikipedia)
 

Pengertian Lupus dan Gejalanya

Penyebab Penyakit Lupus
Penyakit lupus disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringan sehat dalam tubuh. Hal itu bisa terjadi kemungkinan sebagai hasil dari kombinasi genetika dan lingkungan. Karena telah diketahui bahwa orang-orang dengan kecenderungan lupus (diwariskan) dapat mengembangkan penyakit lupus ini ketika mereka kontak dengan sesuatu dalam lingkungan yang dapat memicu gejala penyakit lupus. Walau demikian, secara pasti Penyebab penyakit lupus belum diketahui. Namun telah diketahui beberapa pemicu potensial, diantaranya:

Sinar matahari.
Paparan sinar matahari bisa menjadi penyebab penyakit lupus karena pada orang-orang yang rentan dapat menimbulkan lesi pada kulit yang merupakan gejala penyakit lupus atau memicu respons interna.

Obat-obatan.
Lupus dapat dipicu oleh beberapa jenis obat anti-kejang, obat tekanan darah dan antibiotik. Orang yang gejala lupus nya timbul ketika minum obat biasanya gejala penyakit lupus tersebut akan hilang ketika mereka berhenti minum obat.

Penyakit lupus ini tidak menular, jadi jangan tanyakan penularan penyakit lupus. Akan tetapi risiko dapat diturunkan.

Gejala Penyakit Lupus
Seperti telah disinggung di atas, penyakit lupus dapat menyerang berbagai sistem organ, sehingga gejalanya sangat bervariasi. Namun demikian, ada gejala atau ciri-ciri penyakit lupus yang umum, yang bisa kita pegang sebagai acuan bahwa seseorang dicurigai memiliki penyakit lupus.

Berikut ini, ada 11 ciri-ciri penyakit lupus (11 Kriteria Lupus / SLE). Jika seseorang memiliki minimal 4 dari gejala berikut, maka ia positif lupus ( lupus eritematosus sistemik ) :

1. Butterfly Rash – Ruam dengan gambaran seperti sayap kupu-kupu, yaitu mengenai kedua pipi dengan hidung sebagai tengahnya (badan)
penyebab penyakit lupus

2. Discoid Rash – Ruam yang cukup “klasik” berbentuk cakram tampak merah lebih jelas dibagian tepi, dan biasanya timbul pada wajah, kulit kepala, dan leher. Ruam ini sering meninggalkan bekas luka. Discoid Rash dapat berdiri sendiri pada penyakit lupus discoid. Baca : Jenis-jenis Penyakit Lupus
discoid rash sebagai gejala lupus

3. Photosensitivity
– Ruam-ruam diatas akan timbul atau semakin parah setelah terkena sinar matahari

4. Oral ulcers – timbulnya sariawan terus menerus atau hilang timbul, baik di lidah ataupun di bagian mana saja dari rongga mulut.

5. Arthritis (Radang sendi) – Perdangan pada sendi yang menimbulkan rasa nyeri, memerah, bahkan sampai bengkak.

6. Serositis – Ini adalah suatu radang pada lapisan paru-paru dikenali sebagai Pleuritis (Radang selaput paru), dan dapat juga mengenai lapisan jantung, dikenal sebagai Pericarditis (peradangan pada selaput jantung) sehingga menimbulkan gejala nyeri dada yang tajam terutama ketika batuk dan tarik napas dalam, terkadang juga bisa menimbulkan nafas pendek.

7. Gangguan pada ginjal – Gangguan ginjal pada penyakit lupus ditandai dengan ditemukannya Protein dalam air kencing (proteinuria) atau endapan (sediments) yang ditemukan juga dalam urin (ini dapat dilihat di bawah mikroskop).

8. Gangguan neurologis dan Psychosis – lupus dapat mengganggu kerja otak dan sistem saraf sehingga dapat menimbulkan sakit kepala, kebingungan, gangguan penglihatan seperti halusinasi, bahkan kejang. – berlaku pada keadaan tidak adanya obat-obatan yang diketahui menyebabkan keadaan ini-

9. Kelainan dalam Darah – Hemolytic Anemia (anemia karena pecahnya sel darah merah), Low White Blood Cell counts (sel darah putih rendah) atau Low Platelet counts (platelet atau trombosit rendah).

10. Immunologic Disorders – gangguan imunitas ditandai dengan sel LE Positif, Anti-DNA: antibodi DNA asli dalam titer normal, Anti-Sm: kehadiran antibodi terhadap antigen nuklir Sm, tes serologi positif palsu untuk sifilis diketahui positif selama minimal 6 bulan dan dikonfirmasi oleh Treponema pallidum imobilisasi atau tes penyerapan antibodi treponema fluoresen

11. Positif ANA (Antinuclear Antibodi) – Titer antibodi antinuklear abnormal dengan imunofluoresensi atau uji setara pada setiap titik waktu.

Pengobatan Penyakit Lupus
Pengobatan Penyakit lupus tergantung pada tanda-tanda dan gejala yang muncul saja, karena biasanya tidak semua gejala muncul pada seseorang. Karena lupus merupakan penyakit kronis yang membutuhkan pengobatan jangka panjang, maka gejala dan tanda yang munculpun tidak harus semua diobati karena harus dipertimbangkan dengan cermat mengenai manfaat dan risiko pengobatan (efek samping obat).

Obat penyakit lupus yang paling sering digunakan untuk mengontrol lupus meliputi:

Obat anti-inflammatory non steroid (NSAID=non steroid anti-inflammatory drugs).
NSAID Over-the-counter atau yang di jual bebas, seperti naproxen dan ibuprofen, dapat digunakan untuk mengobati nyeri, pembengkakan dan demam yang berhubungan dengan lupus. NSAID yang lebih kuat harus dengan resep dokter. Efek samping dari NSAID antara lain: perdarahan lambung, masalah ginjal dan peningkatan risiko masalah jantung.

Obat antimalaria.
Obat yang biasa digunakan untuk mengobati malaria juga digunakan sebagai obat lupus, seperti hydroxychloroquine (Plaquenil), juga dapat membantu mengendalikan lupus. Efek samping bisa termasuk sakit perut dan, sangat jarang, kerusakan pada retina mata.

Obat Kortikosteroid
Prednison dan jenis kortikosteroid lain digunakan sebagai obat lupus karena dapat melawan peradangan, tetapi sering menghasilkan efek samping jangka panjang – diantaranya kelebihan berat badan, mudah memar, pengeroposan tulang (osteoporosis), tekanan darah tinggi, diabetes dan meningkatkan risiko infeksi. Risiko efek samping meningkat seiring dengan besarnya dosis dan terapi jangka panjang.

Obat Penekan kekebalan tubuh.
Obat yang menekan sistem kekebalan tubuh dapat membantu dalam kasus-kasus lupus yang berat. Contohnya siklofosfamid, azathioprine, mycophenolate, leflunomide dan methotrexate. Potensi efek samping dari obat lupus ini antara lain: peningkatan risiko infeksi, kerusakan hati, penurunan kesuburan dan peningkatan risiko kanker. Sebuah obat baru, belimumab (Benlysta) juga mengurangi gejala lupus pada beberapa orang. Efek sampingnya berupa mual, diare dan demam.









Demikian mengenai artikel Pengertian Lupus dan Gejalanya, semoga artikel ini bisa lebih bermanfaat lagi buat kalian semuanya. Dan jika kalian mempunyai tanda-tanda seperti artikel di atas, maka coba cek kedokter. Apakah kalian terkena Lupus atau tidak.

Referensi
 

Tan EM, Cohen AS, Fries JF, Masi AT, McShane DJ, Rothfield NF, et al. The 1982 revised criteria for the classification of systemic lupus erythematosus. Arthritis Rheum 1982;25:1271—7.

Hochberg MC. Updating the American College of Rheumatology revised criteria for the classification of systemic lupus erythematosus [letter]. Arthritis Rheum 1997;40:1725.

sumber: medikus.com
Disclaimer: Blog Dr OZ Indonesia tidak menjamin hasil tertentu sebagai hasil dari prosedur yang disebutkan di sini dan hasilnya dapat bervariasi dari orang ke orang. Topik di halaman ini termasuk teks, grafik, video dan bahan lain yang terkandung di situs ini adalah untuk tujuan informasi saja dan tidak harus diganti untuk saran medis profesional.

0 Response to "Pengertian Lupus dan Gejalanya"

Posting Komentar