Sering Bersama Ibunya, Berdampak Baik untuk Anak

Sering Bersama Ibunya, Berdampak Baik untuk Anak
Sering Bersama Ibunya, Berdampak Baik untuk Anak - Idealnya orang tua selalu ada untuk anak di masa-masa tumbuh kembangnya. Sebuah studi baru yang dilakukan University of Essex dan University College London pun mengungkap, kemampuan kognitif (otak) dan sosial anak memang akan meningkat dengan menghabiskan lebih banyak waktu bersama orang tuanya.

Namun yang paling besar dampaknya adalah ketika anak banyak menghabiskan waktu bersama sang ibu, terutama di rentang usia 3-7 tahun. Apalagi jika ibunya berpendidikan tinggi.

Fakta ini diperoleh peneliti setelah mengamati UK Millenium Cohort Studi yang melibatkan lebih dari 8.000 anak yang lahir di Inggris dalam kurun bulan September 2000-Januari 2002 beserta ibunya.

Salah satu peneliti, Prof Marco Francesconi menerangkan, ambil contoh ketika anak belajar membaca di usia 3-5 tahun. Bila ia sering didampingi ibunya, dan ibunya berpendidikan tinggi, maka skill verbal si anak di usia tujuh tahun akan jauh lebih baik daripada anak yang ibunya mungkin tak tamat SMA.

Begitu pula ketika ibu kerap menghabiskan waktunya bersama anak untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan seperti jalan-jalan atau melukis akan meningkatkan kemampuan sosial si buah hati. Itulah sebabnya, lanjut peneliti, anak pertama seringkali diuntungkan dalam hal ini di mana ibu mereka biasanya lebih punya banyak waktu untuk merawat mereka ketimbang adik-adiknya.

Namun bagaimana dengan orang tua yang bekerja? Francesconi menegaskan tak perlu waktu lama untuk mendapatkan waktu berkualitas sekaligus mengoptimalkan tumbuh kembang mereka. Orang tua hanya butuh setengah jam setiap harinya.

"Perkiraan saya hanya setengah jam saja sudah cukup untuk membuat perbedaan nyata," tuturnya seperti dilaporkan The Guardian.

Psikolog anak dan keluarga, Roslina Verauli, MPSi, Psikolog juga pernah mengutarakan bahwa quality time antara orang tua dan anak masih bisa diperoleh, walaupun durasinya cuma sebentar.

"Yang penting bagaimana parenting behaviornya, perilaku kita saat melakukan pengasuhan. Nah parenting behavior-nya mesti di level playing field, yaitu ciptakan suasana yang akrab, hangat dan komunikasi dua arah," pesannya seperti diberitakan detikHealth sebelumnya.

Suasana yang akrab menurut Vera akan tercipta jika orang tua mensejajarkan posisinya dengan si anak seolah-olah anak merasa sedang bersama temannya. Sedangkan suasana hangat tercipta bila ada sentuhan atau ungkapan kasih sayang.

Ini bisa satu paket dengan komunikasi dua arah. "Misalnya saja dengan mengatakan 'I love you, you love?', anak akan menjawab 'me'. Kemudian, ibu bisa menimpali lagi dengan kalimat 'I love you too'," lanjutnya.

Demikian mengenai Sering Bersama Ibunya, Berdampak Baik untuk Anak, semoga postingan kali ini bisa bermanfaat buat kalian semuanya
Disclaimer: Blog Dr OZ Indonesia tidak menjamin hasil tertentu sebagai hasil dari prosedur yang disebutkan di sini dan hasilnya dapat bervariasi dari orang ke orang. Topik di halaman ini termasuk teks, grafik, video dan bahan lain yang terkandung di situs ini adalah untuk tujuan informasi saja dan tidak harus diganti untuk saran medis profesional.

0 Response to "Sering Bersama Ibunya, Berdampak Baik untuk Anak"

Posting Komentar